Menurut Myra Sidharta, sastra Melayu Tionghoa telah digunakan masyarakat peranakan Tionghoa di tanah air sebelum kemerdekaan. Bahasa ini merupakan campuran bahasa Melayu dengan bahasa Tionghoa (khususnya dialek Hokkian) dan sering dicampur lagi dengan bahasa Jawa, Sunda, dan Belanda. Kajian tentang sastra Melayu Tionghoa terus dilakukan oleh para peneliti dari berbagai negara. Akan tetapi, ironisnya tidak ada peneliti Indonesia yang tertarik mendalami kajian ini.
Rp10.000
