Hardjo Soetikno adalah WNI keturunan Tionghoa, tetapi sudah merasa sebagai bangsa Indonesia. Dalam percakapan dengan Surabaya Minggu dalam masalah pembauran, ia mengemukakan bahwa hambatan utama dari proses pembauran datangnya dari pemerintah, misalnya pada peraturan dan kebijakan pencatatan sipil.
Rp10.000